Search

Pages

Kamis, 29 April 2010

AUDIO and AGENT

1. Audio
Penggunaan Audio Non Speech
perkataan banyak ditambahkan dalam tampilan interface.specch dslam interface berguna untuk keadaan : Tangan user sibuk, mata user harus memperhatikan sesuatu
kondisi yang tidak memungkinkan menggunakan keyboard.

Audio Non Speech Digunakan sebagai alarm dan warning, atau status information. Penampilan informasi yang redundan dapat meningkatkan kinerja user. Contohnya, user dapat mengingat suara yang mencerminkan icon tertentu, tapi bukan tampilan visualnya.

Perbedaan speech dan non-speech:

Speech: serial dan user harus mendengarkan keseluruhan kalimat sebelum mengerti maksudnya, sehingga membutuhkan waktu yang panjang.

Non-speech:

* Dapat diasosiasikan dengan kejadian khusus, dan waktu yang dibutuhkan lebih
pendek
* Universal (mempunyai arti yang sama dibelahan bumi manapun)

* Menyediakan informasi status

* Navigasi sistem

2. Apa itu Agent ? dan karakteristik apa saja yang ada di Agent ??
Agent: Satu entitas yang mempunyai beberapa tingkat inteligensi tiruan dan akan
diprogram untuk melakukan berbagai tugas yang bermanfaat bagi massa.

Definisi agent dari dari beberapa sumber yaitu
:
Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan
sebagai: Aperson or thing that acts or is capable of acting or is empowered to
act, for another.
• Disimpulkan [Romi Satria W, 2003]:
- Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
- Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk
orang lain.
Caglayan [Caglayan et al., 1997]
mendefinisikan software agent sebagai: Suatu entitas software komputer yang
memungkinkan user (pengguna) untuk
mendelegasikan tugas kepadanya secara
mandiri (autonomously).
• Brenner [Brenner et. al., 1998] mendefinisikan bahwa agent harus bisa berjalan
dalam kerangka lingkungan jaringan (network environment)

A.Karakteristik Agent

Pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent [Romi Satria W, 2003 - 2006].


1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi
secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan
(environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara
mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi
yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et.
al.,1995].

2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar
minimum untuk bisa disebut agent, yaitu
intelegensi (intelligence). Dalam konsep
intelligence, ada tiga komponen
yang harus dimiliki: internal knowledge
base, kemampuan reasoning berdasar pada
knowledge base yang dimiliki, dan
kemampuan learning untuk beradaptasi
dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan
yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki
yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah
stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap
harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan
berkomunikasi dengan agent lain.

4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian
definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang
diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini
adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.

5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat
beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu
lingkungan (enviornment).
Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi
dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].

6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan
dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut
bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,
tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah
penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner
et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain
memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu
berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-
oriented).

7. Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan user dan juga agent lain.
Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan
perangkatnya,sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan
agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS).
Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan
tugas,perlu bahasa standard untuk berkomunikasi.
Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin
et al., 1997]dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997]
adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai
bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah
Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan
dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).

SUMBER : BUKU AJAR IMK,SRI HERAWATI,SKOM,DKK
Romi Satria Wahono, Pengantar software agent, Teori dan aplikasinya

0 komentar:

Posting Komentar