Search

Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 17 Februari 2011

Penalaran Deduktif dan Entimem

Pada pokok bahasan sebelumnya saya membahas tentang Penalaran Induktif
(umum --> khusus). Selanjutnya, akan dibahas tentang Penalaran Deduktif..

2. Penalaran Deduktif
merupakan proses bernalar yang bertolak dari sebuah simpulan (umum) yang
didapatkan dari hal-hal yang bersifat khusus atau individu.

Dalam hal ini, penarikan simpulan secara deduktif ada 2, yaitu :
a. Penarikan simpulan langsung
simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk menghasilkan pernyataan -
pernyataan baru.
contoh :
1. Semua rudal adalah senjata berbahaya.(premis) Tidak satu pun rudal adalah
senjata tidak berbahaya.

b. Penarikan simpulan tidak langsung
Dalam hal ini, penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis.
Penarikan simpulan tidak langsung ada 2,yaitu : 1. Silogisme
2. Entimem

Selanjutnya akan saya bahas tentang Silogisme ....

Silogisme adalah penarikan simpulan melalui 2 premis yaitu premis umum dan premis khusus guna menurunkan premis baru (simpulan). Jadi, dalam silogisme
terdapat 3 premis.

1. Premis umum (=PU) : menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (= semua A)
memiliki sifat atau hal tertentu (=B)

2. Premis Khusus (=PK) : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang(=C) adalah anggota
golongan tertentu itu (=A).

3. Simpulan (=S) : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) memiliki sifat
atau hal tersebut pada B (=B).

Sehingga dapat dirumuskan menjadi :

PU : semua A --> B
PK : C --> A
S : C = B

CONTOH :

PU : semua pemilik mobil wajib membayar pajak
PK : Pak Budiman memiliki sebuah mobil
S : Pak Budiman wajib membayar pajak

Selanjutnya, Silogisme terdiri dari :
1. Silogisme Kategori ( golongan )
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Silogisme Entimem

Kemudian apa itu Silogisme Kategori ??
1. Silogisme Kategori adalah salah satu premis merupakan anggota premis
yang lain.
contoh :
PU : Semua profesor pandai
PK : Pak Einstein adalah profesor
S : Pak Einstein pandai

a. Silogisme negatif
biasanya ditandai dengan menggunakan kata tidak atau bukan pada premis
dan simpulan. Apabila satu premis dalam silogisme bersifat negatif,
simpulannya pun bersifat negatif juga.

contoh :
PU : Semua A=B :
Semua penderita penyakit lever tidak boleh makan makanan berlemak.
PK : C=A :
Paman mengidap penyakit lever.
S : C=A :
Paman tidak boleh makan makanan yang berlemak.

2.Silogisme Hipotesis ...

Dalam hal ini, bentuk silogisme hipotesis memiliki 2 premis yaitu premis mayor
dan premis minor.
Kemudian premis mayor biasanya menggunakan ungkapan hipotesis dan memiliki satu
konklusi.

langsung aja ke contohnya :

PU : Jika hari ini tidak ujian saya datang ke rumahmu
PK : Hari ini ujian
S : Saya tidak datang ke rumahmu.

3. Silogisme Alternatif

Bentuk silogisme alternatif :
a. Memiliki premis mayor dan premis minor
b. Premis Mayor menggunakan ungkapan alternatif
c. Premis minor menolak salah satu pilihan
d. Memiliki satu konklusi

contoh :
Premis Mayor : A atau B
Premis Minor : Bukan A
Konklusi : B

Dalam Kalimatnya :
PU : Kegagalan penulisan ilmiah selalu disebakan oleh analisa rangkaian yang tidak
sempurna atau alat yang rusak
PK : Tahun ini kegagalan penulisan ilmiah selalu disebabkan oleh analisa rangkaian
yang tidak sempurna.
S : Kegagalan penulisan ilmiah ini disebabkan oleh alat yang rusak.


4. Entimem
adalah silogisme yang diperpendek.
Rumus Entimem : C = B, karena C = A
contoh :
PU : Semua A=B : Asisten yang baik tidak pernah datang terlambat
PK : Priyatno asisten yang baik
S : Priyatno tidak pernah datang terlambat

Entimem : Priyatno tidak pernah datang terlambat karena ia asisten yang baik.



sumber : 1. Buku panduan Bahasa Indonesia Ganesha Operation
2. ati@staff.gunadarma.ac.id
3. google.com

PENALARAN

Apakah anda tahu itu Penalaran ??


Penalaran merupakan Kemampuan berfikir manusia dengan cara menghubung - hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai diperolehnya suatu kesimpulan.
Ada 2 proses bernalar, yaitu :

a. Deduksi
b. Induktif

Sebelumnya, saya akan bahas tentang Penalaran Induktif..

1. Induktif (khusus-umum) merupakan penalaran yang menuntun pembaca pada
suatu simpulan dengan memulai menyebutkan peristiwa - peristiwa khusus
untuk menuju pada simpulan umum.

Penalaran induktif ada 3 macam, antara lain :
a. Generalisasi
b. Analogi
c. Hubungan sebab - akibat

Apa itu Generalisasi ?
a. Generalisasi
Dalam hal ini, penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa -
peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara umum.

Peristiwa - peristiwa yang kita kemukakan jumlahnya harus memadai agar
simpulannya yang kita tarik adalah simpulan yang terpercaya kebenarannya.
contoh :
Perak bila dipanaskan akan memuai
Seng bila dipanaskan akan memuai
Emas bila dipanaskan akan memuai
Aluminium bila dipanaskan akan memuai

Dari peristiwa tersebut dapat ditarik simpulan bahwa semua logam bila
dipanaskan akan memuai.

Apa itu Loncatan Induktif dan Tanpa Loncatan Induktif ??
Loncatan Induktif ini merupakan fakta yang ada belum seluruhnya benar.
Jadi, pendapat yang diberikan belum terungkap semua faktanya.

Sedangkan Tanpa Loncatan Induktif ini merupakan fakta yang diungkapkan
benar - benar ada dan semuanya dijelaskan secara terperinci dan meyakinkan.

b. Analogi ---> Penalaran Induktif
Pada penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan 2 hal yang memiliki
banyak persamaan. Dalam penalaran ini banyak terdapat persamaan. Dalam
persamaan tersebut kita dapat menarik kesimpulan.




sumber : 1. Buku panduan Bahasa Indonesia Ganesha Operation
2. ati@staff.gunadarma.ac.id
3. google.com