Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.
Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Selain itu, abstrak juga merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.
Beberapa Pengertian Khusus
1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2. Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
3. Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanit^ yang merupakan obyek partikular.
4. Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi.
Abstract vs Introduction (Pendahuluan) :
Abstrak
Merupakan overview dari seluruh essay/laporan/tulisan
Pendahuluan (Introduction)
Merupakan gambaran umum dari permasalahan, alasan dan latar belakang kenapa permasalahan yang akan dikembangkan tersebut penting.
Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen, Menghemat waktu pembaca,
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan,
Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Biasanya Abstrak setelah judul, sebelum orang lain memutuskan untuk membaca artikel ilmiah anda yang mereka lakukan adalah membaca abstrak. Abstrak menjadi salah satu bagian terpenting dalam sebuah artikel ilmiah. Keputusan apakah seseorang tertarik dengan artikel yang anda buat sebagian besar ditentukan setelah membaca abstrak.
Untuk itu, apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam membuat sebuah abstrak??
Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
1. Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
(a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya
penelitian di bidang yang sama),
(b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama
tentu saja),
(c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda
2. Uraikan metodologi penelitian dengan jelas
3. Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)
4. Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
Panjang abstrak biasanya 100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada dalam sebuah abstrak.
Jadi, Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat.
Untuk makalah, biasanya abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja.
Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir, abstrak biasanya dibatasi satu halaman.
Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu “berbunga-bunga” dan berpanjang lebar, cukup langsung kepada intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana merangkumkan semua cerita dalam satu halaman. Justru itu tantangannya.
Ada juga tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Kalau yang ini merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi.
Kemuadian adaa beberapa tipe abstrak :
1. Descriptive Abstract
a. Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
b. Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
c. Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
d. Biasanya sangat pendek
e. Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan
2. Informative abstract
Jaringan saraf tiruan telah terbukti sebagai metode, sukses umum untuk belajar induktif dari contoh. Namun, mereka tidak sering dilihat dari segi induksi konstruktif. Kami menjelaskan sebuah metode untuk menggunakan jaringan syaraf tiruan berbasis pengetahuan dari jenis yang diciptakan oleh algoritma KBANN sebagai dasar dari suatu sistem untuk induksi konstruktif. Setelah pelatihan, kita mengekstrak dua jenis aturan dari jaringan: versi modifikasi dari peraturan awalnya diberikan kepada jaringan syaraf tiruan berbasis pengetahuan, dan aturan yang menggambarkan fitur baru dibangun. percobaan kami menunjukkan bahwa aturan-aturan yang diekstraksi akan lebih akurat, di mengelompokkan aturan-aturan yang lebih akurat, di mengelompokkan contoh novel, dari jaringan terlatih dari yang aturan yang diambil.
*) Towell, Geoffrey, G, et al, "Induksi Konstruktif di Jaringan Syaraf Berbasis Pengetahuan", Departemen Ilmu Komputer, Universitas Wisconsin, 1991.
Kebanyakan abstrak di susun atas ‘jumlah bab’ pada laporan penelitian. Jika suatu laporan/skripsi terdiri dari 5 bab:
(1) pendahuluan,
(2) kajian pustaka,
(3) metodologi,
(4) analisis dan pembahasan,
(5) penutup.
Maka hendaknya menulis abstrak sebagai berikut:
1. Paragraf pertama ringkasan dari ‘latar belakang/pendahuluan’
2. Paragraf kedua ringkasan dari ‘kajian teori’
3. Paragraf ketiga ringkasan dari ‘metodologi’
4. Paragraf keempat ringkasan dari ‘analisis dan pembahasan’
5. Paragraf kelimaringkasan dari ‘penutup/kesimpulan dan saran’
sumber :
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Tips-Membuat-Judul-dan-Abstrak-Skripsi.html
http://definisi.bisnismarketing.com/story.php?title=abstraksi
staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt