Search

Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 22 November 2011

Tugas 12



Opini saya :

Menurut saya, tak sepantasnya kepercayaan pemerintah yang bernaung di parlement tidur pada saat jam kerja maupun rapat. Bagaimana kota mau berkembang menjadi lebih baik dan masyarakat mau bersikap displin kalau pemimpinnya yang mengurusi rakyatnya asyik tidur. Menjadi seorang pejabat seharusnya jangan dilihat dari segi materi tapi lihat dulu dari segi akhlak dan tanggung jawab serta disiplinnya, pantas tidak dia menjadi seorang pejabat. Kalau segi materi lebih dari cukup tapi keikhlasan dalam mengemban tugas mengurusi rakyat tidak dilakukan dengan penuh rasa peduli. Negara ini tidak akan maju tapi akan terus melorot kalau pejabatnya saja tidur.

sumber : http://sudjanaaja.blogspot.com/

TUGAS 13

Opini saya:


Menurut saya, Orang yang mengurusi infrastruktur kota seharusnya harus lebih benar-benar fokus dalam  menangani sebuah masalah seperti Banjir yang ada pada gambar tersebut. Boleh  membuat suatu target dalam pengembangan infrastruktur kota. Tapi, upaya yang dilakukan harus benar-benar konsisten. Jangan mengumbar sebuah janji, ketika infrastruktur dalam pembuatan  saluran atau wadah yang lebih besar dapat mengurangi terjadinya banjir. Namun, buktinya sampai sekarang pun nihil atau tidak ada. Tetap saja banjir terjadi dimana-mana, karena fokusnya seorang dalam membangun kota tidak terjadi banjir itu tidak benar-benar dilihat infrastruktur yang tepat(asal bangun). sehingga, ketika warga teriak dan meminta bantuan, seseorang tersebut hanya mengelak "kalau itu bukan banjir tapi hanya genangan".Kalau genangan itu tidak cepat diatasi tetap akan menjadi dampak terjadinya banjir.

sumber :http://sudjanaaja.blogspot.com/

Viewers






Pada artikel kali ini kami akan mengulas salah satu 3D projector yaitu ViewSonic PRO8450WProjektor 3D ini bisa menjadi alternatif Anda untuk menikmati film 3D di rumah. Baca terus review ViewSonic PRO8450W ini agar Anda bisa mengetahui kelebihan dan spesifikasinya.
ViewSonic PRO8450W ini memiliki dua soket VGA dan dua soket USB, Ethernet, HDMI dan komponen lainnya yang yang menawarkan banyak konektivitas. Proyektor 3D ini juga memiliki built-in speaker, yang sangat baik untuk presentasi namun tidak digunakan untuk film. Anda juga bisa memasang speaker eksternal untuk pengalaman media terbaik.
ViewSonic PRO8450W juga dilengkapi dengan remote control, yang berguna jika Anda telah memasang projector ini di langit-langit.
Kualitas gambar
Pertimbangan yang paling penting ketika akan membeli sebuah projector untuk film dan game adalah kualitas gambar. Resolusi asli ViewSonic PRO8450W adalah 1.280 x 800 WXGA, dan memungkinkan untuk resolusi hingga 720p dalam rasio widescreen 16:9.
Kecerahan gambar yang dapat dicapai projector 3D ini adalah 4500 ANSI lumens, namun hal ini mengakibatkan banyak cahaya ambient yang diciptakan dari gambar. Ini berarti meskipun Anda duduk di sebuah ruangan gelap untuk menonton film, ruangan itu akan menyala seolah-olah lampu dihidupkan.
Salah satu kelebihan dari ViewSonic PRO8450W adalah kompatibilitas dengan 3D. Sebagai sebuah DLP projector, ViewSonic PRO8450W memberikan sebuah pengalaman 3D terbaik untuk Anda.
Spesifikasi ViewSonic PRO8450W
Product Type: DLP Projector
Native Resolution: 1280 x 800
Scan Format: 1080p
Standard Mode Brightness: 4500 lm
Graphic Mode: WXGA
Native Aspect Ratio: 16:10
HDMI: Yes
Video Signal Standard: HDTV
VGA: Yes
Composite Video: Yes
Component Video: Yes
Network (RJ-45): Yes
3D Ready: Yes
Video Signal Format: NTSC, PAL, SECAM
Maximum Resolution: 1600 x 1200
Brand Name: Viewsonic
Contrast Ratio: 2000:1, 3000:1
Diagonal Image Size: 762 cm (300″)
Projection Method: Front, Ceiling
Manual Zoom Factor: 1.5x
Normal Mode Lamp Life: 4000 Hour
Economy Mode Lamp Life:    5000 Hour
Maximum Projection Distance: 10 m
Vertical Keystone Correction: -40°/+40°
Ethernet Technology: Ethernet
Number of HDMI Ports: 2
Height: 122 mm
Width:     333 mm
Depth:     264 mm
Weight (Approximate)     3.86 kg
Berdasarkan artikel diats itu merupakan 3D Proyektor yang digunakan untuk di rumah dalam bermain game ataupun menonton film. namun, dalam memilih sebuah infokus diperlukan hal-hal yang diperlukan dalam membeli sebuah infokus. Merk terkenal belum tentu kualitas yang dihasilkan dapat sempurna.
Dibawah ini dalam memilih Proyektor:

TIPE PROJECTOR DAN CARA KERJANYA
            Jika anda bertanya pada salesman saat anda akan membeli projector, anda akan diberitahukan beberapa jenis projector yang berbeda yang mereka jual. Tidak ada pengetahuan sama sekali tentang projector, dapat memungkinkan anda akan membeli projector yang tidak sesuai dengan kebutuhan anda maupun kemampuan dana anda. Untuk itu alangkah baiknya anda mengetahui sebagian besar tentang beberapa jenis projector yang berbeda-beda.

LCD: Liquid Crystal Display


            Untuk projector yang berbasis LCD, pengolahan citra disaring melewati filter yang melalui tiga warna primer merah, hijau, biru (RGB). Tiap-tiap dari citra yang masuk ke filter dipancarkan ke LCD panel untuk di proses lagi. Pixel-pixel pada LCD panel akan di aktifkan atau di non-aktifkan (sebagian atau seluruhnya) untuk melakukan pemerataan brightness dan warna yang akan diperlukan untuk ditampilkan. Sebagai contoh, untuk menampilkan warna ungu, maka LCD panel warna hijau akan di non-aktifkan dan kemudian citra diolah menggunakan LCD panel warna biru dan merah sehingga dapat terbuat warna ungu yang ingin ditampilkan. 


            Teknologi ini telah di pakai sejak lama dan sudah cukup berkembang dengan baik. Oleh karena itu LCD projector adalah tipe projector yang paling dominan dan paling sering dijumpai di pasaran. LCD projector sudah memiliki kualitas yang cukup baik dalam menghasilkan gambar untuk sebagian besar aplikasi yang ada.

DLP: Digital Light Processing




            Teknologi DLP dikembangkan oleh Texas Instruments, dengan basis teknologi Digital Micromirror Device (DMD) chip yang terbuat dari jutaan cermin super kecil. Tiap cermin digunakan untuk tiap pixel pada screen. Citra yang masuk kemudian akan diolah ke dalam color wheel/disc dengan basis warna merah, hijau, dan biru (RGB). Setelah itu citra melalui DMD, dan setiap cermin akan mereflesikan dalam berbagai sudut dengan kecepatan yang sangat cepat citra-citra warna yang dibutuhkan dalam penampilan suatu gambar pada screen.

Dengan perbandingan dan resolusi yang sama, sebenarnya projector ini akan menampilkan gambar dengan pixel dan contrast yang lebih tinggi dibandingkan dengan LCD projector. Oleh karena itu mengapa anda harus mengeluarkan uang yang lebih untuk membawa pulang projector ini. Karena DLP projector hanya menggunkan single DMD chip untuk memproses gambar, maka projector ini dapat dikemas dengan bentuk yang lebih ringkas dan kecil, rata-rata beratnya tidak mencapai 1 kg

LCoS: Liquid Crystal On Silicon

            Banyak orang melirik projector ini karena pada projector ini digunakan penggabungan antara LCD dan DLP teknologi. Seperti pada LCD projector, citra yang masuk akan diolah pada suatu filter dengan basis warna merah, hijau, dan biru (RGB). Kemudian citra akan masuk ke liquid crystal panel yang akan merefleksikan warna-warna dan brightness yang dibutuhkan untuk menampilkan gambar seperti pada DMD chip.


            LCoS merupakan projector terbaik dalam menghasilkan tampilan gambar pada screen dibanding jenis projector lain. Namun dari semua jenis projector yang beredar di pasaran, LCoS projector merupakan jenis projector paling mahal dan paling berat.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Setelah melihat dan mengetahui beberapa jenis projector yang ada, apakah anda tetap masih bingung memilih mana yang paling cocok untuk anda? Semua teknologi mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Begitu pula dengan LCD, DLP dan LCoS juga mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

LCD

Kelebihan
Kekurangan
Tipe projector paling kuat
Penggantian light bulb yang cukup mahal
Menghasilkan warna yang sangat baik, dan panel warna dapat kita tentukan sendiri
Lebih mudah panas, membutuhkan ekstra pendingin untuk menghindari gangguan pada projector akibat panas
Intensitas cahaya tinggi (lumens)
Warna menjadi kekuningan setelah 1000 jam pemakaian


DLP

Kelebihan
Kekurangan
Contrast rasio yang sangat baik
Sensitif terhadap perubahan tegangan listrik
Lebih kecil dan compact ukurannya

Pengatur pixel yang sangat baik



LCoS

Kelebihan
Kekurangan
Menayangkan gambar paling baik
Lebih mahal dari LCD, namun masih di bawah DLP

Paling besar diantara seluruh jenis ini


 Opini saya: Dalam memilih sebuah viewer/infokus jangan melihat dari merk yang kita gunakan tapi kita perhatikan kriteria-kriteria tertentu dalam pemilihan viewer/infokus tersebut. dalam memilih infokus kita harus memikirkan dalam penggunaannya ingin di gunakan di kantor, sekolah atau di rumah. Jadi, kualitas tampilan layar, cahaya, kecerahan, sudah sesuai dengan yang kita perlukan untuk keperluan tertentu.


LEADERSHIP

1. Leadership (Kepemimpinan)
     adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

1. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN :
            1. Pemimpin / Atasan
a.     Mempunyai wewenang untuk memimpin
b.      Mendelegasikan tugas
2. Anggota / Subordinate / Bawahan
a.      Membantu pemimpin sesuai tugasnya
3. Misi – Tujuan – Target
a.      Direalisasi sesuai landasan budaya/filosofi organisasi



TEORI DUO KONTINUM KEMAUAN MANUSIA
a. Kemauan berkuasa (need of power)
b. Kemauan berkawan (need of affiliation)
c. Kemauan berprestasi (need of achievement)
KEPEMIMPINAN YANG BAIK ADALAH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Ã’      Flexible, berubah karena waktu
Ã’      Adaptif terhadap lingkungan
Wewenang/kekuasaan (power)
Wewenang digunakan untuk mengarahkan dan menerangkan peranan / tanggungjawab seseorang.
JENIS-JENIS WEWENANG :
1. Wewenang Struktural
Ã’      Karena jabatan dalam organisasi
2. Wewenang Kearifan (Karismatik)
Ã’      Karena memiliki sikap dan perilaku positif, pengetahuan, kemampuan dan pengalaman
3. Wewenang Moral
Ã’      Karena memiliki integritas, bermoral baik, berada di tengah anggota terutama saat ada masalah
4. Wewenang Reputasi
Ã’      Karena prestasi masalalu
5. Wewenang Jasmaniah
Ã’      Karena bentuk atau penampilan fisik seseorang baik yang nyata maupun kesan yang terpantul darinya
Ã’      Semakin banyak jenis wewenang yang dimiliki seorang pemimpin maka semakin BAIK
Ã’      Pemimpin yang baik menggunakan kewenangan secara CERDAS dan PEKA sehingga menjadi sangat berwenang tanpa sewenang-wenang
Ã’      Menjadi pemimpin bukan berarti mendapatkan hak untuk MEMERINTAH, tetapi justru kewajiban memberi TELADAN KUALITAS sehingga orang lain bisa menerima perintahnya tanpa merasa direndahkan
Ã’      Kepemimpinan adalah TINDAKAN, bukan KEDUDUKAN










 Pada Gambar diatas Type Of leadership Style dijelaskan dibawah ini :
A. Ada Tiga Gaya Kepemimpinan :

1. Memaksa (autocratic, otoriter)
Ã’      Pemimpin mengambil keputusan, anggota harus mentaatinya
Ã’      Untuk anggota baru, tidak disiplin, prestasi menurun
Ã’      Untuk memulai usaha baru, usaha dalam kondisi kritis
2. Terpimpin (democratic, consultative)
Ã’      Pemimpin dan anggota bersama-sama membuat pemecahan masalah
Ã’      Anggota mengungkapkan gagasan, pemimpin mengarahkan
3. Bebas (free-rein, participative)
Ã’      Anggota diberi kebebasan mengembangkan kreasinya
Ã’      Untuk anggota berketrampilan tinggi, cerdas, bermotivasi tinggi




Karakteristik pribadi pemimpin
  1. Memiliki kecerdasan cukup tinggi
  2. Memiliki kecakapan berkomunikasi
  3. Memiliki kecakapan mendidik
  4. Emosi terkendali
  5. Memiliki motivasi berprestasi
  6. Memiliki kepercayaan diri
  7. Memiliki ambisi
Cara memotivasi bawahan
  1. Tegurlah tapi jangan kasar
  2. Pekalah terhadap manusia
  3. Bijaksana terhadap hal-hal sensitif dibawah ini :
v      Jangan remehkan seorang bawahan
v      Jangan kritik bawahan didepan orang lain
v      Sekali-kali beri perhatian penuh bawahan
v      Jangan mementingkan diri sendiri dan bawahan berpikir demikian
v      Jangan memunculkan anak emas
v      Selalu berusahalah mengembangkan bawahan
v      Mengertilah hal-hal kecil namun sangat menyentuk bawahanJangan membanggakan diri di hadapan bawahan
v      Jangan racuni iklim kerja yang sudah baik karena adanya seorang bawahan yang kurang berprestasi
v      Jangan terombang-ambing dalam mengambil keputusan

Opini saya: Menurut saya, Kepemimpinan merupakan suatu amanah dari semua lapisan masyarakat yang diberikan  kepada seseorang. berdasarkan artikel diatas, setiap pemimpin itu harus mampu mengemban bawahannya untuk menjadi yang terbaik dan setiap pemimpin memang wajib mempunyai gaya kepemimpinan mulai bersifat memaksa (autocratic,otoriter), demokrasi, bebas dsb.

sumber :http://www.bized.co.uk
             elearning.amikom.ac.id/index.../20100412_KEPEMIMPINAN.ppt

Minggu, 20 November 2011

Complement


Complement
A complement completes the verb. It’s similar to the subject because it is usually a noun or noun phrase; however, it generally follows the verb when the sentence is in the active voice.

Object kalimat atau complement berfungsi untuk melengkapi predicate atau verb. Letak object kalimat adalah setelah kata kerja. Object kalimat adalah menjawab pertanyaan ‘what’ (apa) dan ‘whom’ (siapa). Hampir semua yang dapat digunakan sebagai subject kalimat, juga dapat digunakan sebagai object kalimat. Perkecualianya hanya pada bentuk pronoun (i.e. dari subject pronoun menjadi objeck pronoun atau reciprocal pronoun), dan kata there. Jika kata there berada setelah verb, there berfungsi sebagai modifier.
Jadi, pada umumnya object kalimat dapat berupa:
  1. Single nouns (contoh 1-3)
  2. Noun phrases (contoh 4-6)
  3. Noun clauses (contoh 7-9)
  4. Object pronouns (contoh 10-12)
  5. Reciprocal pronouns (contoh (13-15)
  6. Infinitives (contoh 16-18)
  7. Gerunds (contoh 19-21)

1. Example of complement :
1.  
           John bought  a cake yesterday              (What did John buy ?)
2.    He was smoking a cigarette                   ( What was he smoking ?)
3.    They called Mary yesterday                    (Whom did they call yesterday?)
4.    Billy was driving a new car                      ( what was billy driving ?)


complement berfungsi untuk melengkapi predicate atau verb. Letak object kalimat adalah setelah kata kerja. Object kalimat adalah menjawab pertanyaan ‘what’ (apa) dan ‘whom’ (siapa). Hampir semua yang dapat digunakan sebagai subject kalimat, juga dapat digunakan sebagai object kalimat. Perkecualianya hanya pada bentuk pronoun (i.e. dari subject pronoun menjadi objeck pronoun atau reciprocal pronoun), dan kata there. Jika kata there berada setelah verb, there berfungsi sebagai modifier.
Jadi, pada umumnya object kalimat dapat berupa:
  1. Single nouns (contoh 1-3)
  2. Noun phrases (contoh 4-6)
  3. Noun clauses (contoh 7-9)
  4. Object pronouns (contoh 10-12)
  5. Reciprocal pronouns (contoh (13-15)
  6. Infinitives (contoh 16-18)
  7. Gerunds (contoh 19-21)
Berikut hanya diberikan 3 contoh untuk tiap elemen kalimat yang dapat digunakan sebagai object kalimat. Untuk melihat cara penggunaan dan contohnya lebih detail dari element kalimat tersebut, silakan click linknya masing-masing.
Contoh:
  1. We need lime to reduce soil acidity. (Kita butuh kapur untuk mengurangi kemasaman tanah). Note: lime juga berarti jeruk nipis. I usually add lime on my meat ball soup. (Meat ball soup = bakso).
  2. Plants absorb water and nutrients from soil (Tanaman-tanaman mengabsorbsi/ menyerap air dan hara dari tanah).
  3. She saw John at the movie last night. (Dia melihat John di gedung bioskop tadi malam). Contoh yang lain penggunaan single nouns sebagai complement dapat dibaca di topik: Single nouns .
  4. My father drives an old car. (Ayah saya mengendari sebuah mobil tua).
  5. He wants to drink some water. (Dia ingin minum sedikit/sejumlah air).
  6. John bought a new laptop yesterday. (John membeli sebuah laptop baru kemarin). Contoh yang lain penggunaan noun phrases sebagai complement dapat dibaca di topik: Noun phrases.
  7. I still don’t know how to make her fall in love with me. (Saya masih belum tahu cara membuat dia jatuh cinta kepada saya). Gunakan preposition with jika mengikuti ekspresi fall in love, bukan to.
  8. It seems that she is studying hard. (Tampak bahwa dia sedang belajar keras).
  9. They haven’t decided what they should do. (Mereka belum memutuskan apa yang mereka seharusnya lakukan). Contoh yang lain penggunaan noun clause sebagai complement dapat dibaca di topik: Noun clauses.
  10. Do you love her?
  11. He sent me his pictures. (Dia mengirimi saya foto-fotonya).
  12. We will invite them. Contoh yang lain penggunaan object pronoun sebagai complement dapat dibaca di topik: Object pronouns.
  13. My sister cut herself. (Saudara perempuan saya terluka (misalnya oleh pisau) karena keteledorannya sendiri). Dia kurang hati-hati pakai pisau.
  14. That arrogant man is very proud of himself. (Cowok sombong itu sangat bangga dengan dirinya sendiri).
  15. You all take care of yourselves. Note: Gunakan yourselves jika you plural. Contoh yang lain penggunaan reciprocal/reflexive pronoun sebagai complement dapat dibaca di topik: Reciprocal pronouns.
  16. The doctors have decided to operate the patient.
  17. We need to go out to buy some food.
  18. Marini began to write a poem. (poem = puisi). Contoh yang lain penggunaan infinitives sebagai complement dapat dibaca di topik: Infinitives.
  19. The boy hasn’t admitted stealing my calculator. (steal = mencuri)
  20. My cousin regretted not coming here. (cousin = sepupu; regret = menyesal).
  21. We are looking forward to your coming back to this blog soon. (look forward to = sangat mengharapkan/menantikan). Contoh yang lain penggunaan gerunds sebagai complement dapat dibaca di topik: Gerunds.
Note: Contoh 2 mengandung object majemuk, yaitu water dan nutrients. Sebaliknya, contoh 8 mengandung dua object, yaitu object tidak langsung atau indirect object (i.e. me) dan object langsung atau direct object (i.e. his pictures). Cara penggunaan direct dan indirect object akan segera dibahas dalam posting berikutnya. Please stay tuned.
Apakah semua kalimat membutuhkan atau punya object kalimat? Jawabannya adalah NO. Hal ini dapat ditemui pada kalimat intransitif, seperti pada contoh berikut ini:
  1. The price of fertilizers is sharply increasing. (Harga pupuk sedang meningkat dengan tajam). Kalimat ini hanya mengandung: S + V + adverb, but no object.
  2. Photosynthesis takes place in chloroplasts. (Fotosinthesis berlangsung di dalam kloroplas). Kalimat ini hanya mengandung: S + V + modifier of place (i.e. in choroplasts). Bedakan dengan: Photosynthesis requires chloroplasts to take place.
  3. Dani, Yeyes and I did not go to a restaurant last night. (Dani, Yeyes dan saya tidak pergi ke sebuah restoran tadi malam). Bedakan dengan: Many artists have built restaurants to cover their expenses when they are no longer being artists.
  4. The bank closes at 2 o’clock. (Bank itu tutup jam 2).
  5. The sun always rises in the east. (Matahari selalu terbit di timur).
Terkait dengan kalimat intransitive dan transitive, ada 3 pasang verbs yang paling membingungkan dan paling sering dijadikan bahan ujian (termasuk dalam test TOEFL). Verbs yang dimaksud adalah: raise vs rise, lay vs lie, dan set vs sit. Ketiga pasang verbs ini dibahas pada transitive/intransitive verbs.

sumber : 1. http://swarabhaskara.com/tag/object-kalimat-complement/
             2. Buku Panduan Grammar Review

Kalimat Pasif dalam bentuk Kalimat Negatif dan Kalimat Tanda tanya

 

1) Negative Passive Imperative Sentence

Rumus:

Subjek + be + Kata kerja III + not to + infinitive


(kata kerja III yang sering digunakan adalah: advised, asked, begged, commanded, requested)
  1. Don’t wait for me (active)
  2. You are advised not to wait for me (passive)
  3. I wasn’t sad last night
  4. They weren’t there last Tuesday
  5. He didn’t  go to the movie last night
  6. I didn’t sleep well last night
  7. They didn’t come yesterday
  8. We didn’t see action movie last night
  9.  I don’t  go to the office last week
  10. I wasn’t busy yesterday
Contoh kalimat Pasif dalam bentuk kalimat  Tanya :
1.       Were his friends sent any news by Jacky ?
2.       Was any news sent to his friends ?
3.       Are we going to be given a book by her ?
4.       Is a book going to be given to us ?
5.       Did the rat frighten you ?
6.       Were you frighrened by the rat ?
7.       The bill includes service, doesn’t it ?
8.       Do   they   wash   their hands   before every meal?
S               P             O                       (Simple Present Tense)
9.       Did he go to the bus station ?
10.   Where did you watch the movie ?
11.   Did you see alex yesterday ?
12.   Was he busy last night ?

                
* Kata kerja pada predikat do + wash menjadi wash. Kata wash dioasifkan menjadi be + washed (Vɪɪɪ); be untuk subjek theid hands (dalam Simple Present Tense) adalah are.
1.       * Karena kalimatnya adalah kalimat tanya (yes/No Question), kalimat pasifnya jugs menjadi kalimat tanya, yakni dengan memindahkan kata kerja bantu (auxiliary verb) ke awal kalimat: Are their hands washed before every meal?

contoh lain :
1) Simple present
Aktif
John bites Mary
John doesn’t bite Mary
Does John bite Mary?
What does John do?
Who bites Mary?
Who does John bite?
Pasif
Mary is bitten by John
Mary isn’t bitten by John
Is Mary bitten by John?
What is done by John?
Who is Mary bitten by?
Who is bitten by John?

2) Simple continuous
Aktif
John is biting Mary
John isn’t biting Mary
Is John biting Mary?
What is John doing?
Who is biting Mary?
Who is John biting?
Pasif
Mary is being bitten by John
Mary isn’t being bitten by John
Is Mary being bitten by John?
What is being done by John?
Who is Mary being bitten by?
Who is being bitten by John?
3) Present perfect
Aktif John has bitten Mary
John hasn’t bitten Mary
Has John bitten Mary?
What has John done?
Who has bitten Mary?
Who has John bitten?
Pasif
Mary has been bitten by John
Mary hasn’t been bitten by John
Has Mary been bitten by John?
What has been done by John?
Who has Mary been bitten by?
Who has been bitten by John?

4) Present perfect continuous
Aktif
John has been biting Mary
John hasn’t been biting Mary
Has John been biting Mary?
What has John been doing?
Who has been biting Mary?
Who has John been biting?
Pasif
Mary has been being bitten by John
Mary hasn’t been being bitten by John
Has Mary been being bitten by John?
What has been being done by John?
Who has Mary been being bitten by?
Who has been being bitten by John?

5) Simple past
Aktif
John bit Mary
John didn’t bite Mary
Did John bite Mary?
What did John do?
Who bit Mary?
Who did John bite?
Pasif
Mary was bitten by John
Mary wasn’t bitten by John
Was Mary bitten by John?
What was done by John?
Who was Mary bitten by?
Who was bitten by John?
6) Past continuous
Aktif
John was biting Mary
John wasn’t biting Mary
Was John biting Mary?
What was John doing?
Who was biting Mary?
Who was John biting?
Pasif
Mary was being bitten by John
Mary wasn’t being bitten by John
Was Mary being bitten by John?
What was being done by John?
Who was Mary being bitten by?
Who was being bitten by John?

7.) Past perfect
Aktif
John had bitten Mary
John hadn’t bitten Mary
Had John bitten Mary?
What had John done?
Who had bitten Mary?
Who had John bitten?
Pasif
Mary had been bitten by John
Mary hadn’t been bitten by John
Had Mary been bitten by John?
What had been done by John?
Who had Mary been bitten by?
Who had been bitten by John?
 
8.) Past perfect continuous
Aktif
John had been biting Mary
John hadn’t been biting Mary
Had John been biting Mary?
What had John been doing?
Who had been biting Mary?
Who had John been biting?
Pasif
Mary had been being bitten by John
Mary hadn’t been being bitten by John
Had Mary been being bitten by John?
What had been being done by John?
Who had Mary been being bitten by?
Who had been being bitten by John?

9) Future
Aktif
John will bite Mary
John won’t bite Mary
Will John bite Mary?
What will John do?
Who will bite Mary?
Who will John bite?
Pasif
Mary will be bitten by John
Mary won’t be bitten by John
Will Mary be bitten by John?
What will be done by John?
Who will Mary be bitten by?
Who will be bitten by John?

10) Future continuous
Aktif
John will be biting Mary
John won’t be biting Mary
Will John be biting Mary?
What will John be doing?
Who will be biting Mary?
Who will John be biting?
Pasif
Mary will be being bitten by John
Mary won’t be being bitten by John
Will Mary be being bitten by John?
What will be being done by John?
Who will Mary be being bitten by?
Who will be being bitten by John?

11) Future perfect
Aktif
John will have bitten Mary
John won’t have bitten Mary
Will John have bitten Mary?
What will John have done?
Who will have bitten Mary?
Who will John have bitten?
Pasif
Mary will have been bitten by John
Mary won’t have been bitten by John
Will Mary have been bitten by John?
What will have been done by John?
Who will Mary have been bitten by?
Who will have been bitten by John?

12) Future perfect continuous
Aktif
John will have been biting Mary
John won’t have been biting Mary
Will John have been biting Mary?
What will John have been doing?
Who will have been biting Mary?
Who will John have been biting?
Pasif
Mary will have been being bitten by John
Mary won’t have been being bitten by John
Will Mary have been being bitten by John?
What will have been being done by John?
Who will Mary have been being bitten by?
Who will have been being bitten by John?

Tipe If-clause, Wish Beserta Fakta ,dan 10 contoh Conditional sentence

 Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.

Conditional Sentence Type 1

→ It is possible and also very likely that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Present, will-Future
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
  
Conditional Sentence Type 2
→ It is possible but very unlikely, that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Past, Conditional I (= would + Infinitive)
Example: If I found her address, I would send her an invitation.

Conditional Sentence Type 3

→ It is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
Form: if + Past Perfect, Conditional II (= would + have + Past Participle)
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.

 Conditional Sentences Type I.

  1. If Caroline and Sue prepare the salad, Phil will decorate  the house.
  2. If Sue cuts the onions for the salad, Caroline will peel  the mushrooms.
  3. Jane will hover the sitting room if Aaron and Tim move the furniture.
  4. If Bob tidies up the kitchen, Anita will clean the toilet.
  5. Elaine will buy the drinks if somebody helps her carry the bottles.
  6. If Alan and Rebecca organise the food, Mary and Conor will makethe sandwiches.
  7. If Bob looks after the barbecue, Sue will let the guests in.
  8. Frank will play the DJ if the others bring  along their CDs.
  9. Alan will mix the drinks if Jane gives him some of her cocktail recipes.
  10. If they all do their best, the party will be great.

 

Complete the Conditional Sentences Type II.

    If I played the lottery, I would have a chance to hit the jackpot.
    If I hit the jackpot, I would be rich.
    If I were rich, my life would change completely.
    I would buy a lonely island, if I found a nice one.
    If I owned a lonely island, I would build a huge house by the beach.
    I would invite all my friends if I had a house by the beach.
    I would pick my friends up in my yacht if they wanted to spend their holidays on my island.
    We would have great parties if my friends came to my island.
    If we liked to go shopping in a big city, we would charter a helicopter.
    But if my friends' holidays were over, I would feel very lonely on my lonely island.

Complete the Conditional Sentences Type III.

  1.   If the midfielders had passed the ball more exactly, our team would have had   

        more  chances to attack.
  2.   If the forwards had run faster, they would have scored more goals.
  3.  Their motivation would have improved if they had kicked a goal during the first half.
  4.  The fullbacks would have prevented one or the other goal if they had marked their 

       opponents.
  5.  If the goalie had jumped up, he would have caught the ball.
  6.  If the referee had seen the foul, he would have awarded a penalty kick to our team.
  7.  Our team would have been in better form if they had trained harder the weeks    

       before.
  8.  The game would have become better if the trainer had sent a substitute in during  

       the second half.
  9.   If it had been a home game, our team would have won the match. 

 10.  If our team had won the match, they would have moved up in the league.
 

1. Penggunaan Wish/hope dalam conditional sentences

Verb wish dan hope sama-sama berarti berharap, tetapi penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda. Hope digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish digunakan untuk menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak akan mungkin terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang tensis; wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense atau modal auxiliary simple present tense.
Perhatikan perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di bawah ini:
  1. We hope that they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Dalam kalimat ini subject we tidak tahu apakah they bisa datang atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang.
  2. We wish that they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Di sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang. Faktanya adalah: they can’t come.
  3. I hope that they came yesterday. (saya berharap kamu datang kemarin). Di sini, I tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin.
  4. I wish that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka datang kemarin). Di sini, I sudah tahu bahwa they didn’t come yesterday. Faktanya adalah: they didn’t come yesterday.
Jadi, clause yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal conditional.
Penggunaan wish dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present wish, dan past wish.

a. Future wish

S + wish + (that) +
S + could + verb1
S + would +verb1
S + were + verb-ing
Note: Penggunaan relative pronoun thatadalah optional (bisa digunakan, bisa juga tidak):
Contoh:
  1. I wish my friend would visit me this afternoon. (Saya berharap teman saya akan mengunjungi saya sore ini). Faktanya: my friend will not come this afternoon.
  2. They wish that you could come to the party tonight. (Mereka berharap bahwa kamu bisa datang sebentar malam). Faktanya: you can’t come.
  3. Bobby wishes he were coming with Angelia. (Bobby berharap dia datang dengan Angelia). Faktanya: Bobby is not coming with Angelia.

b. Present wish

S + wish + (that) + S + verb2
Contoh:
  1. I wish I were rich. (Saya berharap saya kaya). Faktanya adalah: I am not rich.
  2. I wish I had enough time to finish my work. (Saya berharap saya punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya). Faktanya: I don’t have enough time to finish my work.
  3. John wishes that Ririn were old enough to be his girl friend. (John berharap bahwa Ririn cukup umur untuk menjadi pacarnya). Faktanya: Ririn is not old enough to be John’s girl friend.
  4. I wish I didn’t have to come to class today. (Saya berharap saya tidak harus pergi kuliah hari ini). Faktanya: I have to go to class today.
  5. I wish my TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL saya sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over 650 now.

c. Past wish

S + wish + (that) + S + have + verb3
S + could + have + verb3
Contoh:
  1. I wish I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah cuci pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didn’t wash my clothes yesterday.
  2. Irwan wishes that he had answered the questions well. (Irwan berharap bahwa dia telah menjawab soal-soal dengan baik). Faktanya: Irwan didn’t answer the questions well.
  3. Christian Ronaldo wishes that his team could have beaten the German team. (Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat mengalahkan team Jerman). Faktanya: Christian Ronaldo’s team couldn’t beat the German team.
  4. I wish you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini tadi malam). Faktanya: you were not here last night.
sumber : http://www.ego4u.com/en/cram-up/grammar/conditional-sentences
             http://www.ego4u.com/en/cram-up/grammar/conditional-sentences/type-1/exercises?default
              

Conditional Sentence

Conditional Sentence merupakan kalimat yang berupa pengandaian yang menggunakan kata "if"

Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. 

Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses.

Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.

Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi.

Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.

Catatan: Jika  klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan "koma". Sebaliknya jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma

Conditional atau pengandaian memiliki 3 bentuk :
1. Future Conditional (Conditional Type 1)
    Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi pada waktu mendatang   
    ataupun   sekarang, jika syarat / kondisi tertentu terpenuhi.
  
  Rumus Conditional Type 1:
If + Subject +  present simple + subject +  modals (will, can, may, must ) V1 (simple form)
contoh : If have money I will buy a new car

   If + Subject+ Simple present ... + subject + simple-present
contoh : If he has enough time, John usually walks to school.

   If + Subject + simple present ...+ command form
contoh : If you go to the post office, please mail this letter for me !

2. Unreal Present (Conditional Type 2)
Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada atau terjadi sekarang.


If + subject + simple past + subject + modals (would, could, might) V1 (Simple Form)

contoh : If  I had time, I would go to the beach with yaou this weekend
            ( Saya tidak punya waktu sehingga saya tidak bisa pergi )
             He would tell you about it if he *were here
           ( dia akan mengatakan jika dia berada disini, artinya karena dia tidak ada disini
             dia tidak mengatakannya/ because he is not here he doesn't tell you about it.)

* untuk if-clause dalam bentuk ini hanya tobe "were" yang dipergunakan untuk semua subject.
if pada conditional type 2 ini dapat dihilangkan yaitu dengan penggunaan pola inversi :


Were + subject + Adj/Noun + subject + modal (would, could, might) + V1

contoh : Were I John I would not forgive you.
(kalau saja saya itu si john saya tak akan memaafkan kamu; kenyataannya saya
  bukan john jadi saya memaafkan kamu / I'm not John so I forgive you).


3. Unreal Past (Conditional Type 3)
Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah terjadi (lampau).

Rumus Cionditional Type 3:
If + Subject + Past Perfect ... subject + modals ( would, could, might) + have V3
contoh :
1. If we had known that yaur were there, we would have written yaou letter.
(kalau saja kami tahu kamu berada disana, kami sudah mengirim surat padamu;
  yang bermakna bahwa kami tidak mengirim surat karena kami tidak tahu kamu
  berada di sana / I did not know that you were there so I didn't write you a letter.
 2. He would tell you about it if he were here.
 3. If he didn't speak so quickly, you could understand him.

Bentuk inversi (tanpa "IF") untuk pola ini :
Had + subject + V3...subject + modals (would, caould, might) + have V3
kalimat diatas bila ditulis inversinya menjadi :
Had we known that you were there, we would have written you a letter.
tanpa mengubah makna maupun arti.

Note :
unless = if not
you wouldn't have won unless I had helped you = you wouldn't have won if I had not helped you.
kamu tidak akan menang jika saya tidak menolongmu
Yang berarti karena saya menolongmu, kamu menang (because I helped you, you won)

Contoh conditional sentence dengan "If" :
1. Bila diikuti kata kerja (Verb) :
a. Type 1  : If Marry invite me, I will come (present)
    Type II : If Marry invited me, I would come (past)
    it means : Marry doesn't invite me so I don't come (present) (-)

    Type III : If Marry had invited me, I would have come (Past Perfect)
    It means : Marry didn't invite me, so I didn't come.( Past)

2. Noun (Benda)
b. Type I  : If I have wings, I will fly in the sky (present)
     Type II: If I had wings, I would fly in the sky(Past)
     it means : I don't have wings, so I don't fly in the sky (Present)(-)
    
     Type III : If I had had wings, I would have flown in the sky (Past Perfect)
     It means : I didn't have wings so I didn't fly in the sky (Past)

3. Bila diikuti kata sifat / kata keterangan
c. Type I  : If I am sick, I will see a doctor
    Type II : if I were sick, I would see a doctor
    it means : I wasn't sick, so I don't see a doctor
    Type III : If I had been sick, I would have seen a doctor
    it means : I wasn't sick, so I didn't see a doctor

sumber : Koding konsep dasar & the king (Ganesha Operation)
              (www.ganesha-operation.com)
             2. http://ismailmidi.com/berita-140-conditional-sentences.html