Search

Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 23 Oktober 2011

Degrees of Comparation


A.  Positive Degree

Merupakan perbandingan dua nilai yang sama , biasanya menggunakan dua pola, yaitu as ... as ... dan the same as ...  
 Penulisannya : as + adjective + as more
contoh :
- S
urabaya is as beautiful as Bandung
- Her love is as much as mine
-
Lenovo and Vaio have the same price

B. Comparative Degree
     Menyatakan perbandingan bahwa sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Beberapa cara untuk mengekspresikan perbandingan tersebut antara lain :

1. Menggunakan kata penghubung than
2. Menambahkan akhiran -er pada kata sifat yang terdiri dari satu atau dua suku kata
     (misal : short, tall, dsb)
3. Menambahkan kata depan more apabila kata sifat lebih dari tiga suku atau apabila yang
    dibandingkan adalah kata keterangan.

Penulisannya : more + adjective (> 1 syllable) + than
                      adjective (1 syllable) + -er+ than
contoh :
-
Manda is much taller than Fany
- Notebook is more expensive than personal computer
-
Dilla finished the test more quickly than Andi

C. Superlative Degree
 Digunakan untu menyatakan hal yang paling ter- dari segala hal lainnya yang menjadi perbandingan

1. Menambahkan kata sandang the di depan kata sifat ataupun di depan kata keterangan
2. Menambahkan akhiran -est pada kata sifat yang terdiri dari satu atau dua suku kata
    (misal : short, tall, dsb)
3. Menambahkan kata depan most apabila kata sifat lebih dari tiga suku atau apabila yang
    dibandingkan adalah kata keterangan
Penulisannya : the most + adjective (>1 syllable)  
                           The + adjective (1 syllable) + -est
contoh :
- He is the smastest boys in my class
- Ina is the most beautiful girls in my school
- Hani finished the test the most quickly

                http://student.eepis-its.edu/~gal/degr1.html


Skill 40 : Distinguish Countable and Uncountable Nouns

1. Countable nouns adalah kata benda yang dapat dihitung, yang dapat menunjukkan kuantitas atau jumlah.
   Contohnya : kata benda pen dapat dihitung one, two, atau three pens.

For example : computer -two computers, table-four tables, student –many students, box –three boxes.
Benda-benda yang ada di sekitar kita umumnya adalah benda yang dapat dihitung. 
Contoh kata benda yang dapat dihitung: 
1. cat, 
2. dog, 
3. man, 
4. baby, 
5. person, 
6. animal, 
7. bottle, 
8. box, 
9. coin, 
10. cup,
11. plate, 
12. table, chair, bag, glass, book, house, etc. 
Contoh countable nouns dalam kalimat:
a. I have to brothers, Jhon and Michael.

b. I've got a problem with the
bicycle.
c. Do you like these photos?
d. I'm going out for five minutes.



Countable nouns dapat berbentuk singular maupun plural.
- My cat is playing.
- My cats are hungry.

Countable nouns yang singular dapat didahului dengan kata this, that, every, each, either, dan neither, sedangkan yang plural biasanya didahului kata these, those, some, any, enough, dan zero article. Lihatlah contoh sebelumnya.







Countable nouns dapat diawali oleh a, an (indefinite article) untuk singular dan the (definite article) untuk singular maupun plural.

Jika countable nouns berbentuk singular, maka penggunaan kata seperti a, an, the, my, this, dsb. harus digunakan.
- I want an orange. (tidak bisa dikatakan I want orange.)
- Where is my bottle? (tidak bisa dikatakan Where is bottle?)
Tetapi, jika countable nouns berbentuk plural, maka kata benda itu dapat berdiri sendiri:
- I like oranges.
- Bottles can break.


2. Uncountable nouns (disebut juga mass nouns) adalah kebalikan dari countable nouns, yaitu kata 

     benda yang tidak dapat dihitung.
    Contohnya kata benda water. Kata benda tersebut tidak bisa dikatakan a water atau two water
     tetapi lebih tepat digunakan bersama dengan kata benda lainnya yang dapat dihitung, 
     misalnya a glass of water atau two glass of water.

Contoh kata benda yang tidak dapat dihitung: sand, air, rice, sugar, cheese, tea, coffee, advice, assistance, fun, money, music, art, love, etc.
Contoh uncountable nouns dalam kalimat:
- Can I have some water?
- Shall we sit on the grass?

- The money is much better in my new job.
- I love art.
- Would you like some tea?

Perhatikan tentang penggunaan Much dan Many pada countable dan uncountable nouns di bawah ini.
Much dan many yang sama-sama berarti banyak, biasa digunakan untuk menyatakan jumlah pada countable dan uncountable nouns.


1.  Many digunakan untuk countable nouns dan terletak mendahuluinya,
2.  Much digunakan untuk uncountable nouns.
Contoh:
- How many years have you lived in Tanjung Karang?
- He didn’t have much fun at the  Pondok Indah Mall.

- I haven't got many pens.
- I haven't got much friedrice.



Terkadang uncountable nouns diperlakukan singular yang akhirnya juga menggunakan verba singular.
- This news is very important.
- Your luggage looks heavy.


Indefinite article a, an tidak umum dipakai pada uncountable nouns.
- a piece of news (bukan a news)
- a bottle of water (bukan a water)

- a grain of rice (bukan a rice)

Jadi, harus diberi kata keterangan di depannya. Perhatikan contoh lainnya berikut ini.
- There has been a lot of research into the causes of this disease.
- He gave me a great deal of advice before my interview.
- They've got a lot of furniture.
- Can you give me some information about uncountable nouns?
Uncountable nouns juga sering digunakan tanpa article (zero article)
- Poetry is beautiful.
- Sugar is sweet.

- Experience is the best teacher.

Uncountable nouns dapat didahului dengan kata some, any, enough, this, that, dan much. Dan karena bukan countable nouns maka tidak dapat didahului dengan kata these, those, every, each, either, and neither. Lihat lagi catatan dan contoh di atas.
Secara Umum, uncountable nouns tidak dapat dibuat menjadi plural, kecuali jika disertai oleh jenis kata lainnya.
- There are new wines being introduced every day.
- The waters of the Atlantic are much warmer this time of year.

- The Dutch are famous for their cheeses



Skill 40 :  Distinguish Countable and Uncountable Nouns

±   In English nouns are classified as countable or uncountable.

±   Countable Nouns : -   Nouns that can be counted, such as : book, pencil
-  Can come in quantities of one, two, or a hundred,   
    etc

±   Uncountable Nouns:  -       Nouns that cannot be counted, because they come in some indeterminate qauntity or mass, such as milk, happiness etc
                                           -     Are often liquid items, such as water, oil, shampoo.
                                           -    Can also refer to abstract ideas, such as security, friendship, or hope.

±   It is important for us to recognize the difference between countable and uncountable nouns when we come across such key words as much and many

Example :     He has seen  many  foreign  films
                     He didn’t have  much fun at the movies

The following chart lists the key words that indicate to us whether a noun should be countable or uncountable :

Key words for Countable and Uncountable Nouns
For Countable Nouns
     many        number         few          fewer
For Uncountable Nouns
much        amount         little         less

Exercise  40 :
Indicate if the sentences are correct ( C ) or incorrect ( I ) !

1.        He received little notice that the bill would have to be paid in full . ( C / I )
2.            The police  had few opportunities to catch the thief who had committed a large amount of crimes . ( C / I )
3.            You will  have fewer problems with your income taxes if you get professional help. ( C / I )

 
sumber : http://catatanbahasainggris.blogspot.com
             http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/computer-system-s1/bahasa- inggris-1/everyday-uses-computers/view

       

Selasa, 31 Mei 2011

contoh proposal penelitian

1.     Judul Penelitian       :  Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
2.     Bidang Ilmu
Ilmu Sosial
3.     Pendahuluan
a.     Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.  
Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNY telah memanfaatkan teknologi internet sebagai sumber belajar yang mendukung proses belajarnya di bangku kuliah.
b.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.
c.     Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial  Universitas Negeri Yogyakarta.
d.    Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1.     Apakah mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
2.     Alasan apa yang memotivasi mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
3.     Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
e.     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.     Jumlah mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
2.     Alasan yang memotivasi mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
3.     Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
f.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.     Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2.     Bagi program studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
3.     Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.
g.    Definisi Operasional
1.     Internet
Adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat diakses dari berbagai belahan dunia secara cepat. 
2.     Sumber Belajar
Segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
4.     Kajian Pustaka
a.     Pengertian Internet
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org).   Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya  (www.andhika.com).
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk  sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. 
b.    Internet dalam Kegiatan Belajar
Fred S Keller, teknolog pendidikan era tahun 1960-an mengkritik penerapan metode-metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik perharian peserta didik. Menurut dia, peserta didik harus diberi akses yang lebih luas dalam menentukan apa yang ingin mereka pelajari  sesuai minat, kebutuhan, dan kemampuannya. Dikatakannya pula bahwa guru bukanlah satu-satunya pemegang otoritas pengetahuan di kelas. Siswa harus diberi kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar (www.kompas.com).
Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet  telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat dalam bentuk Digital Library. Sudah banyak pengalaman tentang kemanfaatan internet dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat juga dilakukan melalui internet. Tanpa teknologi internet banyak tugas akhir dan thesis atau bahkan desertasi yang mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya (www.jurnal-kopertis4.org).
Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up to date.
Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat : (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya.
Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memeperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian (www.pendidikan.net).
Dalam www.jurnal-kopertis4.org disebutkan beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia, yaitu : akses ke perpustakaan, akses ke pakar, perkuliahan online, layanan informasi akademik, menyediakan fasilitas mesin pencari data, menyediakan fasilitas diskusi, dan fasilitas kerjasama.  

c.     Pengertian Sumber Belajar
Menurut Association for Educational Communications and Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1)       Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan
2)       Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah media massa.
Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pengertian "dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah sebenarnya penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu tidaklah esensial. Yang penting ialah "The communicator is a social organization capable or reproducing the message and sending it simultaneously to large number of people who are spartially separated”. Adapun bentuk media massa, secara garis besar, ada dua jenis, yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku-buku) dan media elektronik (televisi dan radio, termasuk internet) (http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html).
Berdasarkan kajian pustaka di atas menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain : peningkatan kompetensi dosen, peningkatan muatan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar, peningkatan bekal ketrampilan mahasiswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Ketersediaan bahan ajar dan sarana belajar merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Namun demikian sering kali bahan ajar yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa, sehingga perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu, bekal ketrampilan mahasiswa khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat diperlukan.
Melalui internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata kuliah.  Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar, akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, termasuk penyelesaian tuga akhir.
Oleh karena itu, dosen sebagai motivator dan dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan serta menciptakan kondisi agar mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi internet.
5.     Metodologi Penelitian
a.     Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survai, yang dipakai untuk tujuan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FIS UNY.
b.    Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan wilayah generalisasi penelitian ini adalah mahasiswa prodi Pendidilan Administrasi Perkantoran FIS UNY yang meliputi mahasiswa angkatan 2002, 2003, 2004, dan 2005. Sampel penelitian diambil secara proporsional random sampling.
c.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
d.    Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi dan persentase.
1.      Daftar Pustaka
Anonim. (2005). Sekilas Perkembangan Internet di Indonesia. www.jurnal-kopertis4.org. diambil 24 Februari 2006.

Anonim. (2005). Kamus Istilah Internet.(www.wikipedia.com). diambil 24 Februari 2006.

Arif A Mangkoesapoetro. (2004). Pemanfaatan Media Massa Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Di Tingkat Persekolahan. (http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html). diambil 27 Februari 2006.

Andhika. (2005). Apa itu Internet ? (www.andhika.com). diambil 25 Februari 2006.

Marsell Ruben Payong. (2005). Good Bye Teacher. (www.kompas.com). diambil 24 Februari 2006.

Philip Rechdalle.(2005). Internet dan Pendidikan. (www.pendidikan.net). Diambil 24 Februari 2006.

Sabtu, 16 April 2011

LAPORAN

Laporan ilmiah adalah pemecahan suatu problem atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta yang diperoleh dari atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya.
Laporan itu adalah bentuk prosa ilmiah yang dikembangkan untuk keperluan sains, kria,dan usaha. Dan biasanya ditulis atas permintaan,perintah atau jasa komisi, walaupun kadang - kadang laporan itu diterbitkan atas kehendak dan biaya penulisnya sendiri.

A. MACAM LAPORAN
Informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam - macam, yaitu :
1. mungkin menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai;
2. mungkin menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda;
3. mungkin menyajikan hasil penelitian atau penyidikan.

Berdasarkan tidak ada klasifikasinya para ahli membagi beberapa macam - macam laporan,diantaranya :
a. Laporan periodis
Diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
tentang status organisasi atau aktivitasnya.
contoh laporan periodis :
laporan bulanan,triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh kepala sekolah
bagian,dll
b. Laporan kemajuan
Diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha.
contohnya : pembangunan bendungan, proyek penelitian.
c. Laporan hasil uji
Diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu
benda.
contohnya : Kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
d. Laporan rekomendasi
Diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna
pertimbangan dalam tindakan berikutnya.
contoh : laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop,
dan nasihat cara menaikkan efisiensinya
e. Laporan penelitian
Diserahkan untuk memberitahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya
dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuisioner, data akumulasi,dsb.

B. CIRI - CIRI LAPORAN
Mengingat tujuannya, selera pembaca, bentuk dan sifatnya, laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek sebagai berikut :

1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan
atau perintah. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan untuk pembaca umum.
Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari
para ahli terkemuka.

2.Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri dari : halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran.
Laporan pendek biasanya terdiri dari judul pokok, dan nomor - nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat menyurat formal.

3. Laporan itu bersifat sangat objektif. Maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan maka kesimpulan itu berupa induksi berdasarkan atas bukti spesifik.Jika dibuat suatu rekomendasi maka pendapat pribadi atau prasangka harus dijauhi. Bila data laporan itu tidak cukup atau bertentangan maka para pembaca harus menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.

4. Bahasa dan nadanya formal.Kata ganti orang harus dihindari.titik berat dan tekanannya berdasarkan pendapat penyaji data.

5. Judul,sub judul, dan sub-subjudul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.


Persyaratan Bagi Pembuat Laporan

Pada intinya persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah sama seperti penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu :

a. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan dan perlu pengetahuan dan pengalaman dari orang lain.

b. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan - pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Semua fakta harus dicocokan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyatan salah, maka ia akan meragukan sebuah isi laporan.

c.Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu bertentangan dengan yang diharapkan dan dapat merugikan diri sendiri.
Pembuat laporan itu seperti sebuah 'mesin pemikir' yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat membingungkan pengertiannya atau pernyataannya tentak fakta.

d. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi - bagi subjek, memperlihatkan bagian - bagian yang berbeda dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lainnya. berdasar uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.

e. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan tidak harus sistematis,mantik,supaya para pembaca tidak meragukan tentang suatu penalarannya.

f. Pengertian akan kebutuhan para pembaca. Laporan disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang,istilah apa yang akan dipakai,apa yang dianggap sebagaiman mestinya,apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan dan bagaiman menyusunnya, semua itu tergantung pembaca.

Prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan adalah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga mental pembacanya. Lapora ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan.

Unsur - unsur Kerangka Laporan Ilmiah

Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari unsur - unsur sebagai berikut :
a. Halaman Judul
biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1. judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ' Laporan tentang' , 'Laporan Kemajuan tentang','Laporan Tahunan tentang','Penelitian tentang' dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.

contoh judul laporan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT

2. Nama dan identitas penerima laporan 
  
 Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata 'Diserahkan kepada'. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Contoh :

Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup

3. Nama dan identitas penulis 
Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan 'Oleh' dan diikuti oleh gelar. Contoh :





Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


4. Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :

Mataram, N.T.B
20 Maret 1999

contoh hasil laporan yang disatukan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT








Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta






Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999






Sumber : Penulisan Karangan Ilmiah, D.Brotowidjoyo, Mukayat, Juni,2010, Akademi Pressindo