Search

Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 16 April 2011

LAPORAN

Laporan ilmiah adalah pemecahan suatu problem atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta yang diperoleh dari atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya.
Laporan itu adalah bentuk prosa ilmiah yang dikembangkan untuk keperluan sains, kria,dan usaha. Dan biasanya ditulis atas permintaan,perintah atau jasa komisi, walaupun kadang - kadang laporan itu diterbitkan atas kehendak dan biaya penulisnya sendiri.

A. MACAM LAPORAN
Informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam - macam, yaitu :
1. mungkin menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai;
2. mungkin menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda;
3. mungkin menyajikan hasil penelitian atau penyidikan.

Berdasarkan tidak ada klasifikasinya para ahli membagi beberapa macam - macam laporan,diantaranya :
a. Laporan periodis
Diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
tentang status organisasi atau aktivitasnya.
contoh laporan periodis :
laporan bulanan,triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh kepala sekolah
bagian,dll
b. Laporan kemajuan
Diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha.
contohnya : pembangunan bendungan, proyek penelitian.
c. Laporan hasil uji
Diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu
benda.
contohnya : Kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
d. Laporan rekomendasi
Diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna
pertimbangan dalam tindakan berikutnya.
contoh : laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop,
dan nasihat cara menaikkan efisiensinya
e. Laporan penelitian
Diserahkan untuk memberitahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya
dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuisioner, data akumulasi,dsb.

B. CIRI - CIRI LAPORAN
Mengingat tujuannya, selera pembaca, bentuk dan sifatnya, laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek sebagai berikut :

1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan
atau perintah. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan untuk pembaca umum.
Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari
para ahli terkemuka.

2.Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri dari : halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran.
Laporan pendek biasanya terdiri dari judul pokok, dan nomor - nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat menyurat formal.

3. Laporan itu bersifat sangat objektif. Maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan maka kesimpulan itu berupa induksi berdasarkan atas bukti spesifik.Jika dibuat suatu rekomendasi maka pendapat pribadi atau prasangka harus dijauhi. Bila data laporan itu tidak cukup atau bertentangan maka para pembaca harus menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.

4. Bahasa dan nadanya formal.Kata ganti orang harus dihindari.titik berat dan tekanannya berdasarkan pendapat penyaji data.

5. Judul,sub judul, dan sub-subjudul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.


Persyaratan Bagi Pembuat Laporan

Pada intinya persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah sama seperti penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu :

a. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan dan perlu pengetahuan dan pengalaman dari orang lain.

b. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan - pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Semua fakta harus dicocokan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyatan salah, maka ia akan meragukan sebuah isi laporan.

c.Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu bertentangan dengan yang diharapkan dan dapat merugikan diri sendiri.
Pembuat laporan itu seperti sebuah 'mesin pemikir' yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat membingungkan pengertiannya atau pernyataannya tentak fakta.

d. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi - bagi subjek, memperlihatkan bagian - bagian yang berbeda dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lainnya. berdasar uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.

e. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan tidak harus sistematis,mantik,supaya para pembaca tidak meragukan tentang suatu penalarannya.

f. Pengertian akan kebutuhan para pembaca. Laporan disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang,istilah apa yang akan dipakai,apa yang dianggap sebagaiman mestinya,apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan dan bagaiman menyusunnya, semua itu tergantung pembaca.

Prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan adalah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga mental pembacanya. Lapora ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan.

Unsur - unsur Kerangka Laporan Ilmiah

Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari unsur - unsur sebagai berikut :
a. Halaman Judul
biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1. judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ' Laporan tentang' , 'Laporan Kemajuan tentang','Laporan Tahunan tentang','Penelitian tentang' dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.

contoh judul laporan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT

2. Nama dan identitas penerima laporan 
  
 Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata 'Diserahkan kepada'. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Contoh :

Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup

3. Nama dan identitas penulis 
Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan 'Oleh' dan diikuti oleh gelar. Contoh :





Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


4. Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :

Mataram, N.T.B
20 Maret 1999

contoh hasil laporan yang disatukan :

Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT








Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta






Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan

dan

Priambudi Laksono
Insinyur Perencana


Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999






Sumber : Penulisan Karangan Ilmiah, D.Brotowidjoyo, Mukayat, Juni,2010, Akademi Pressindo










Minggu, 20 Maret 2011

Mengenal Lebih Dekat Tentang Abstrak ??



Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.

Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

Selain itu, abstrak juga merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.

Beberapa Pengertian Khusus

1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2. Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
3. Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanit^ yang merupakan obyek partikular.
4. Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi.

Abstract vs Introduction (Pendahuluan) :
Abstrak
Merupakan overview dari seluruh essay/laporan/tulisan

Pendahuluan (Introduction)
Merupakan gambaran umum dari permasalahan, alasan dan latar belakang kenapa permasalahan yang akan dikembangkan tersebut penting.


Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen, Menghemat waktu pembaca,
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan,

Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis


Biasanya Abstrak setelah judul, sebelum orang lain memutuskan untuk membaca artikel ilmiah anda yang mereka lakukan adalah membaca abstrak. Abstrak menjadi salah satu bagian terpenting dalam sebuah artikel ilmiah. Keputusan apakah seseorang tertarik dengan artikel yang anda buat sebagian besar ditentukan setelah membaca abstrak.

Untuk itu, apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam membuat sebuah abstrak??

Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
1. Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
(a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya
penelitian di bidang yang sama),

(b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama
tentu saja),

(c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda

2. Uraikan metodologi penelitian dengan jelas

3. Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)

4. Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)

Panjang abstrak biasanya 100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada dalam sebuah abstrak.

Jadi, Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat.

Untuk makalah, biasanya abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja.
Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir, abstrak biasanya dibatasi satu halaman.

Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu “berbunga-bunga” dan berpanjang lebar, cukup langsung kepada intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana merangkumkan semua cerita dalam satu halaman. Justru itu tantangannya.

Ada juga tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Kalau yang ini merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi.

Kemuadian adaa beberapa tipe abstrak :
1. Descriptive Abstract

a. Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
b. Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
c. Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
d. Biasanya sangat pendek
e. Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan

2. Informative abstract
Jaringan saraf tiruan telah terbukti sebagai metode, sukses umum untuk belajar induktif dari contoh. Namun, mereka tidak sering dilihat dari segi induksi konstruktif. Kami menjelaskan sebuah metode untuk menggunakan jaringan syaraf tiruan berbasis pengetahuan dari jenis yang diciptakan oleh algoritma KBANN sebagai dasar dari suatu sistem untuk induksi konstruktif. Setelah pelatihan, kita mengekstrak dua jenis aturan dari jaringan: versi modifikasi dari peraturan awalnya diberikan kepada jaringan syaraf tiruan berbasis pengetahuan, dan aturan yang menggambarkan fitur baru dibangun. percobaan kami menunjukkan bahwa aturan-aturan yang diekstraksi akan lebih akurat, di mengelompokkan aturan-aturan yang lebih akurat, di mengelompokkan contoh novel, dari jaringan terlatih dari yang aturan yang diambil.

*) Towell, Geoffrey, G, et al, "Induksi Konstruktif di Jaringan Syaraf Berbasis Pengetahuan", Departemen Ilmu Komputer, Universitas Wisconsin, 1991.




Kebanyakan abstrak di susun atas ‘jumlah bab’ pada laporan penelitian. Jika suatu laporan/skripsi terdiri dari 5 bab:

(1) pendahuluan,
(2) kajian pustaka,
(3) metodologi,
(4) analisis dan pembahasan,
(5) penutup.

Maka hendaknya menulis abstrak sebagai berikut:

1. Paragraf pertama ringkasan dari ‘latar belakang/pendahuluan’
2. Paragraf kedua ringkasan dari ‘kajian teori’
3. Paragraf ketiga ringkasan dari ‘metodologi’
4. Paragraf keempat ringkasan dari ‘analisis dan pembahasan’
5. Paragraf kelimaringkasan dari ‘penutup/kesimpulan dan saran’



sumber :
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Tips-Membuat-Judul-dan-Abstrak-Skripsi.html


http://definisi.bisnismarketing.com/story.php?title=abstraksi
staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt

Jumat, 18 Maret 2011

Beberapa Cara Metode Pengumpulan Data



Dalam metode ilmiah, ada beberapa cara Metode Pengumpulan Data Penelitian yang umum digunakan :

1. Observasi
observasi atau pengamatan melibatkan semua indera penglihatan, penciuman,
pendengaran,pembau dan perasa. Observasi itu digunakan untuk mengumpulkan informasi yang didapat baik dari buku maupun pengalaman.
jadi,observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mencatat kejadian atau peristiwa dengan menyaksikannya.

Menurut (Djumhur dan Moh. Surya) selain memiliki kelebihan, observasi juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:

1. Banyak data pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi yang rahasia

2. Memungkinkan terjadi ketidak-wajaran apabila yang diobservasi mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi

3. Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol

4. Subjektifitas observer sukar dihindarkan
Upaya-upaya mengatasi kelemahan dalam observasi yaitu :

A. Data-data yang belum terungkap bisa kita resume guna menambah kelengkapan data yang akan kita gunakan. Setelah data-data yang teresume tersebut sudah selesai kita bisa meminta bantuan misalnya dari keluarga, teman-temannya, sahabat dekatnya.

B. Sebagai seorang peneliti harus benar-benar bisa menjaga kerahasiaan dirinya, ini dimungkinkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya jika identitas observer terbongkar maka pihak yang diteliti merasa tidak nyaman dan akan menghindar dari penelitian yang dilakukan observer yang nantinya akan menghambat proses observasi.



Kelebihan dari observasi adalah sebagai berikut :
• Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan
• yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data
• yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
• Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan
yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
• Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata
• letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
• Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan
• untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.


2. Wawancara
wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
Teknik wawancara memakan waktu dan biaya yang sangat besar untuk sampel yang cukup besar dan tersebar. Wawancara berarti komunikasi antara pewawancara dan orang yang diwawancara, hal ini cenderung menimbulkan perbedaan interpretasi antara keduanya. Namun dengan wawancara dapat diperoleh informasi lebih lengkap.

Wawancara terbagi menjadi 2 :
a. Wawancara Terstruktur
b. Wawancara Tidak Terstruktur

Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya ataupun sifat-sifat yang lain yang ada dalam wawancara, seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
Menurut Bimo Walgito (2005) jenis dan tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :

1. The employment interview,
2. Informational interview,
3. Administrative interview,
4. Counseling interview,

konselor dapat dengan menggunakan (wawancara ketenagakerjaan) The employment interview karena hal ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment. Informational interview yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Interview yang dijalankan untuk keperluan administrasi atau biasa disebut dengan Administrative interview, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya ( change in behavior ). Dalam konseling bisa juga menggunakan Counseling interview yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses konseling untuk membantu mencari solusi yang terbaik.

Komponen dan faktor yang mempengaruhi suatu wawancara :





Menurut Bimo Walgito (2005) jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. Interview perorangan (individu),
2. Interview kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok.

Menurut Menurut Bimo Walgito (2005) peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. The non directive interview,
2. The focused interview,
3. The repeated interview,

Menurut Bimo Walgito ( 2005:82) Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi :
1. Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang tersebut.
2. Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain.
3. Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
4. Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah ditetapkan.

kelemahan dan kelebihan wawancara
Manurut (Djumhur dan Moh. Surya) Selain memiliki kelebihan, wawancara juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:

1. Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar

2. Sangat tergantung pada individu yang akan diwawancarai

3. Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar

4. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer

5. Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara

6. Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara

Upaya-upaya mengatasi kelemahan dalam wawancara yaitu :

A. Kondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh keadaan lingkungan
yang kurang baik.

B. Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien mengerti dan
faham.

C. Minimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas.

Metode kuesioner dan angket sering disebut dengan metode survei
. Metode survei merupakan metode pengumpulan data yang mengunakan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang disampel.

Kelebihan Survei :
• Data yang diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber data
(responden) secara langsung
• Dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas
• Dalam hal tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data
Kelemahan Survei :
• Ada informasi terselubung dari responden khususnya untuk informasi yang
berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden
• Responden terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya
• Responden terlalu dibatasi pada jawaban-jawaban tertentu
• Responden sering tidak mengembalikan kuesioner
• Sering muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan
tidak sesuai dengan yang diinginkan

Unsur - unsur kuesioner terdiri dari :
a. Jenis Pertanyaan
b. Bentuk Pertanyaan
c. Isi Pertanyaan
d. Urutan Pertanyaan

Kuesioner dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
A. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya
memilih jawaban yang paling sesuai.

Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja.

Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
a. Sangat mahal d. Murah
b. Mahal e. Sangat murah
c. Cukup


B. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

C. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

D. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

Berikut ini keuntungan dari kuesioner adalah :
Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
Dapat dibagikan serentak
Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
Dapat dibuat anomin
Kuesioner dapat dibuat standar



4. Teknik Sampling
Adalah teknik pengambilan sample yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut:




Sumber :

http://ta-tugasakhir.blogspot.com/2007/10/metode-pengumpulan-data.html
http://localheroes-jogja.blogspot.com/2009/03/metode-pengumpulan-data.html

Selasa, 15 Maret 2011

Metode Ilmiah

Berdasarkan beberapa pendapat dari sumber yang saya baca.
Dapat disimpulkan bahwa Metode ilmiah adalah sebuah proses berfikirnya seseorang dalam mengerjakan suatu proyek ilmiah yang disusun secara sistematis dan teratur berdasarkan bukti fisis yang digunakan dalam rangka mencari kebenaran ilmu pengetahuan.

Dalam metode ilmiah ini sangat diperlukan suatu penelitian. Untuk apa penelitian ?
Penelitian ini diadakan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan dan rasa ingin tahu
manusia terhadap suatu kejadian tertentu.

Ada banyak tujuan dan manfaat seorang peneliti atau ilmuwan mempelajari metode ilmiah. Adapun beberapa poin dari tujuan dan manfaat seseorang/peneliti
mempelajari metode ilmiah, yaitu :
1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis
3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat digunakan dalam menyusun
sebuah tulisan ilmiah
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.

Selanjutnya, Karakteristik / Kriteria metode ilmiah terdiri dari :
a. kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat
untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
b. logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
c. obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan
kondisi yang sama pula.
d. konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
e. empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Dalam hal ini,ada beberapa tahapan/langkah-langkah metode ilmiah diantaranya :
1. Observasi
digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang didapat.
sumber informasi bisa didapat dari : pengalaman,info dari buku,dsb.
2. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah yang perlu diketahui yaitu batasi masalah,
pilih yang penting dan menarik serta dapat dipecahkan.
3. Hipotesis
yaitu Ide atau dugaan sementara yang masih perlu dicari kebanerannya.
Dalam melakukan Hipotesis keuntungan yang didapat, yaitu :
a. penelitian terarah ---> tujuan jelas
b. lebih efisien
c. pengumpulan data lebih relevan
4. Merancang Eksperimen
Dalam merancang eksperimen digunakan untuk menguji suatu hipotesis.
5. Eksperimen
pada eksperimen ini terdapat 3 variabel :
a. Bebas / Independent
b. Tidak Bebas / Dependent
c. Kontrol
6. Analisis Hasil
Data yang didapat harus dianalisis dan diperlukan alat untuk mendapatkan hasil
yang kuantitif (statistik).
7. Kesimpulan ----> Publikasi Hasil
yaitu pernyataan yang menyatakan hubungan antara hasil eksperimen dengan
hipotesis.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
maka jangan ubah hipotesis, jangan abaikan hasil penelitian,kasih masukan
yang masuk akal kenapa tidak sesuai, atur strategi selanjutnya dan menyusun
ulang penelitian


Hasil penelitian dapat dipublikasikan kepada khalayak, dalam bentuk laporan
penelitian,seperti scientific jurnal.

Daftar Pustaka :
http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.htm#1
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Metode Ilmiah.ppt by Isma Kurniatanty, M.Si
files.ryant-java.webnode.com/200000059.../metode%20ilmiah.ppt

Minggu, 20 Februari 2011

Karya Ilmiah

Menurut Jones,1960 berdasarkan sifat fakta yang disajikan dan penulisan karya, bahwa karya ilmiah yaitu Karya yang ditulis secara ilmiah yaitu ditulis menurut prosedur karya ilmiah. Biasanya berupa fakta umum yang obyektif yaitu fakta yang dapat dibuktikan benar tidaknya.

Menurut Saya, Karya ilmiah merupakan suatu proses pemikiran seseorang dalam hal menulis(memaparkan)hasil penelitian ilmiahnya baik berupa alat yang diciptakan maupun analisa suatu alat yang sudah ada. Dalam hal ini, karya ilmiah ini tersusun secara sistematis pada tiap-tiap bab dan bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).


Ciri - Ciri Karya Ilmiah :
1. Mendalam / Tuntas : Pokok masalah yang akan dituliskan harus diceritakan sampai
ke akarnya dan topik yang dibahas harus detail
2. Sistematis : Teraturnya kata - kata dalam penyusunan karya ilmiah sampai
akhir bab kata - kata yang tersusun(argumen) tersebut yang
dibahas masih ada keterkaitannya.
3. Objektif : Data Yang diungkapkan harus benar apa adanya, sesuai dengan
hasil fakta yang didapat tanpa adanya rekayasa sedikit pun.
4. Cermat : Dalam penulisan harus menghindari adanya kekeliruan dalam
mengetik(menulis).
5. Lugas : Pembicaraan yang diungkapkan harus to do point.
6. Tidak emosional : Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh melibatkan perasaan.
7. Berlaku Umum : kebenarannya dapat diujikan
8. Logis : Keterangan yang disajikan harus masuk akal.
9. Bernas : meskipun uraian singkat,isinya padat.
10.Jelas : Keterangan yang diungkapkan harus benar - benar jernih
sehingga pembaca mudah mengerti.
11.Terbuka : Tidak menutup kemungkinan adanya pendapat baru.
12.Menggunakan bahasa baku,tepat,ringkas dan jelas.

Kemudian macam - macam karya ilmiah terdiri dari :
a. Karangan ilmiah (mempunyai aturan baku dalam penggunaan bahasa )
contohnya : makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.
b. Karangan non ilmiah
contohnya : anekdot, opini, cerpen, hikayat, dll.
c. Karangan semi ilmiah (ilmiah populer)
contohnya : artikel, editorial, reportase, dll.

Selanjutnya, ada lima tahap penyusunan Karya Ilmiah :
1.Persiapan
2.Pengumpulan Data
3.Pengorganisasian dan Konsep
4.Penyuntingan Konsep
5.Penyajian / Pengetikan

Adapun sikap ilmiah, diantaranya :
a. Ingin tahu
b. Kritis
c. Terbuka
d. Objektif
e. Menghargai karya orang lain
f. Berani mempertahankan kebenaran
g. Menjangkau kedepan.


Karya non ilmiah adalah Karya yang tidak ditulis secara ilmiah tapi berupa fakta pribadi yang subjektif (tidak obyektif)yaitu fakta yang tidak dapat dibuktikan benar tidaknya.(Jones,1960)

ciri - ciri karya non ilmiah biasanya bersifat :
1. Non Teknis Konkrit :Informatif, bernada populer, imajinatif,dll
2. Teknis Umum :Informatif,umum, tidak untuk kepentingan pribadi,masalah
secara umum,tidak ada ajakan emosional,konkrit,dll.
3. Abstrak normal :Informatif, umum, non teknis,Tidak untuk kepentingan
pribadi, populer,dll.
4. Spesifik Historis : spesifik,sumber sejarah, bahasa dan susunan formal,dll.
5. Emotif : sedikit informasi, tidak sistematis,dll
6. Persuasif : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti,
bujukan untuk meyakinkan pembaca,dll
7. Deskriptif : Informasi sebagian imajinatif dan subyektif,pendapat
pribadi, nampaknya dapat dipercaya.
8. Kritik : Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik,
berprasangka menguntungkan, formal,dll.

Selanjutnya macam - macam karya non ilmiah, yaitu :
1. Cerpen (cerita pendek)
2. Novel (sebuah karya fiksi prosa dan naratif)
3. Dongeng (suatu alur cerita yang biasanya berdasarkan kisah nyata)
4. Drama ( suatu adegan yang biasanya diperankan oleh actor melalui script yang ada)
5. dll.



sumber :1. ironmtn.files.wordpress.com/2009/05/penulisan-karya-ilmiah.ppt
2. Metodelogi Penulisan Ilmiah (noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id)
3. Wikipedia.org
4. Karya ilmiah oleh FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA (.pdf)

Kamis, 17 Februari 2011

Penalaran Deduktif dan Entimem

Pada pokok bahasan sebelumnya saya membahas tentang Penalaran Induktif
(umum --> khusus). Selanjutnya, akan dibahas tentang Penalaran Deduktif..

2. Penalaran Deduktif
merupakan proses bernalar yang bertolak dari sebuah simpulan (umum) yang
didapatkan dari hal-hal yang bersifat khusus atau individu.

Dalam hal ini, penarikan simpulan secara deduktif ada 2, yaitu :
a. Penarikan simpulan langsung
simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk menghasilkan pernyataan -
pernyataan baru.
contoh :
1. Semua rudal adalah senjata berbahaya.(premis) Tidak satu pun rudal adalah
senjata tidak berbahaya.

b. Penarikan simpulan tidak langsung
Dalam hal ini, penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis.
Penarikan simpulan tidak langsung ada 2,yaitu : 1. Silogisme
2. Entimem

Selanjutnya akan saya bahas tentang Silogisme ....

Silogisme adalah penarikan simpulan melalui 2 premis yaitu premis umum dan premis khusus guna menurunkan premis baru (simpulan). Jadi, dalam silogisme
terdapat 3 premis.

1. Premis umum (=PU) : menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (= semua A)
memiliki sifat atau hal tertentu (=B)

2. Premis Khusus (=PK) : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang(=C) adalah anggota
golongan tertentu itu (=A).

3. Simpulan (=S) : menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) memiliki sifat
atau hal tersebut pada B (=B).

Sehingga dapat dirumuskan menjadi :

PU : semua A --> B
PK : C --> A
S : C = B

CONTOH :

PU : semua pemilik mobil wajib membayar pajak
PK : Pak Budiman memiliki sebuah mobil
S : Pak Budiman wajib membayar pajak

Selanjutnya, Silogisme terdiri dari :
1. Silogisme Kategori ( golongan )
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Silogisme Entimem

Kemudian apa itu Silogisme Kategori ??
1. Silogisme Kategori adalah salah satu premis merupakan anggota premis
yang lain.
contoh :
PU : Semua profesor pandai
PK : Pak Einstein adalah profesor
S : Pak Einstein pandai

a. Silogisme negatif
biasanya ditandai dengan menggunakan kata tidak atau bukan pada premis
dan simpulan. Apabila satu premis dalam silogisme bersifat negatif,
simpulannya pun bersifat negatif juga.

contoh :
PU : Semua A=B :
Semua penderita penyakit lever tidak boleh makan makanan berlemak.
PK : C=A :
Paman mengidap penyakit lever.
S : C=A :
Paman tidak boleh makan makanan yang berlemak.

2.Silogisme Hipotesis ...

Dalam hal ini, bentuk silogisme hipotesis memiliki 2 premis yaitu premis mayor
dan premis minor.
Kemudian premis mayor biasanya menggunakan ungkapan hipotesis dan memiliki satu
konklusi.

langsung aja ke contohnya :

PU : Jika hari ini tidak ujian saya datang ke rumahmu
PK : Hari ini ujian
S : Saya tidak datang ke rumahmu.

3. Silogisme Alternatif

Bentuk silogisme alternatif :
a. Memiliki premis mayor dan premis minor
b. Premis Mayor menggunakan ungkapan alternatif
c. Premis minor menolak salah satu pilihan
d. Memiliki satu konklusi

contoh :
Premis Mayor : A atau B
Premis Minor : Bukan A
Konklusi : B

Dalam Kalimatnya :
PU : Kegagalan penulisan ilmiah selalu disebakan oleh analisa rangkaian yang tidak
sempurna atau alat yang rusak
PK : Tahun ini kegagalan penulisan ilmiah selalu disebabkan oleh analisa rangkaian
yang tidak sempurna.
S : Kegagalan penulisan ilmiah ini disebabkan oleh alat yang rusak.


4. Entimem
adalah silogisme yang diperpendek.
Rumus Entimem : C = B, karena C = A
contoh :
PU : Semua A=B : Asisten yang baik tidak pernah datang terlambat
PK : Priyatno asisten yang baik
S : Priyatno tidak pernah datang terlambat

Entimem : Priyatno tidak pernah datang terlambat karena ia asisten yang baik.



sumber : 1. Buku panduan Bahasa Indonesia Ganesha Operation
2. ati@staff.gunadarma.ac.id
3. google.com

PENALARAN

Apakah anda tahu itu Penalaran ??


Penalaran merupakan Kemampuan berfikir manusia dengan cara menghubung - hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai diperolehnya suatu kesimpulan.
Ada 2 proses bernalar, yaitu :

a. Deduksi
b. Induktif

Sebelumnya, saya akan bahas tentang Penalaran Induktif..

1. Induktif (khusus-umum) merupakan penalaran yang menuntun pembaca pada
suatu simpulan dengan memulai menyebutkan peristiwa - peristiwa khusus
untuk menuju pada simpulan umum.

Penalaran induktif ada 3 macam, antara lain :
a. Generalisasi
b. Analogi
c. Hubungan sebab - akibat

Apa itu Generalisasi ?
a. Generalisasi
Dalam hal ini, penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa -
peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara umum.

Peristiwa - peristiwa yang kita kemukakan jumlahnya harus memadai agar
simpulannya yang kita tarik adalah simpulan yang terpercaya kebenarannya.
contoh :
Perak bila dipanaskan akan memuai
Seng bila dipanaskan akan memuai
Emas bila dipanaskan akan memuai
Aluminium bila dipanaskan akan memuai

Dari peristiwa tersebut dapat ditarik simpulan bahwa semua logam bila
dipanaskan akan memuai.

Apa itu Loncatan Induktif dan Tanpa Loncatan Induktif ??
Loncatan Induktif ini merupakan fakta yang ada belum seluruhnya benar.
Jadi, pendapat yang diberikan belum terungkap semua faktanya.

Sedangkan Tanpa Loncatan Induktif ini merupakan fakta yang diungkapkan
benar - benar ada dan semuanya dijelaskan secara terperinci dan meyakinkan.

b. Analogi ---> Penalaran Induktif
Pada penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan 2 hal yang memiliki
banyak persamaan. Dalam penalaran ini banyak terdapat persamaan. Dalam
persamaan tersebut kita dapat menarik kesimpulan.




sumber : 1. Buku panduan Bahasa Indonesia Ganesha Operation
2. ati@staff.gunadarma.ac.id
3. google.com